Minggu, 05 Mei 2013

Duhai Engkau yang Melumpuhkan Hatiku



الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
{An-Nur 24:26}

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Ku lukis kata untukmu yang terindah, seindah do'a di waktu duha.
Seuntai kata yang terangkai dari tinta air mata,
kata yang 'kan melembutkan hati para penghuni surga.

Bismillah...

Teruntuk engkau yang telah melumpuhkan hatiku.

Tak terasa detik waktu mengalun berirama dan ku masih memendam rasa,
rasa yang aku tak mengerti apakah ini anugerah atau malah ujian dari-Nya.
Seperti yang engkau tahu duhai yang telah melumpuhkan hatiku,
aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tak acuh padamu.
Saat di hadapanmu, aku ingin tetap berlaku seperti biasa walau butuh usaha untuk mencapainya.

Duhai engkau yang melumpuhkan hatiku.

Aku takut hadirnya cinta dapat sejenak melupakan-Nya, jika boleh berdoa, mungkin aku ingin meminta agar Dia mengembalikan sang waktu supaya aku mampu mengatur saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama yang membuat hati ini selalu mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja sanggup meluluhkan hati. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus lumpuh seperti ini.

Duhai engkau yang melumpuhkan hatiku.

Aku tahu segala sesuatu terjadi atas izin-Nya Azza Wa Jalla,
termasuk sesuatu yang kini tengah terukir indah di dada.
Aku yang dahulu tak mengerti cinta itu apa dan bagaimana, kini merasakannya.
Merasakan lembutnya sentuhan do'a yang engkau lafadzkan di atas sajadah.

Duhai engkau yang melumpuhkan hatiku.

Maafkan lemahnya iman ini yang tak sanggup menepis bayangmu meski dalam sujud-sujud malamku, maaf apabila diri ini rapuh.
Aku bukanlah seorang yang berupa atau bertahta, bukan jua seorang yang memiliki harta dan nama terjaga.
Ku hanya seorang lelaki biasa yang tertatih di jalan dakwah, mendapatkan hati tulus yang mencintai atas nama Tuhannya.
Mencintai wanita yang nanti akan kuseka airmatanya, kubelai rambutnya, dan kukecup keningnya.

Inginku meminta padamu duhai yang telah melumpuhkan hatiku, sudikah engkau menunggu hingga aku siap dengan tegak mengkhitbahmu dan kau pun siap dengan pinanganku? Izinkan aku yang tak sempurna dan jauh dari atas sana menyempurnakanmu, perbolehkan aku yang biasa dan berjarak dari indah ini memuliakanmu dengan caraku, kuharap nanti 'kan ada secercah cahaya-Nya menuju, dan 'kan kusiapkan langkah terbaik untuk menemanimu. Duhai engkau yang telah melumpuhkan hatiku.

Temani aku dalam perahu kehidupan yang 'kan mendayuh setelah kau utuh untukku, dimana kita akan mencoba yang terbaik sampai kita tak lagi mampu dan akhirnya berlabuh. Ingin kurayu sosok shalihah dirimu, ingin kusentuh jemari bergantung tasbihmu, ingin kudengar suara lembut tundukmu, ingin kulengkapi kau dengan ijab cintaku, sungguh meski tertatih 'kan kunanti hari itu.

Duhai engkau yang telah melumpuhkan hatiku.

1 komentar:

androy's blog mengatakan...

kereeeeeeennnnnnnn

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates